.

Jumat, 16 September 2011

Olik's Blog: SERVICE JAM RUSAK

Olik's Blog: SERVICE JAM RUSAK: 'Senyummu dihadapan saudaramu adalah shodaqoh (HR. Muslim). Seorang dari suku pedalaman yang paling dalam sedang berjalan-jalan di hutan,...

Minggu, 11 September 2011

BERUNTUNGLAH KITA!


″Beruntunglah orang yang bertasbih, sementara orang lain tertidur lelap...″

Bila malam tiba ketika kehidupan bak simponi dan nyanyian. Bagi orang-orang yang sholeh kehidupan berupa air mata dan panjatan doa. Disaat sebagian orang malam terasa suram dan sunyi. Bagi orang-orang sholeh, malah berlinangan air mata dan dzikir.

Wahai saudaraku yang memiliki hati lembut telah berapa banyak Air mata yang menetes. Jiwa yang tenang, bahagia dan diliputi kegembiraan. Kebahagiaan bagi orang-orang yang beriman. Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah memberitahukan kepada kita.

'Dan mereka tersungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyuk' (QS. al-Isra' :109).

Suatu keelokan dan kejayaan dunia yang sesaat itu adalah hari ketika seorang hamba bersujud kepada Sang Khaliq. Berdoa memanggilNya, takut dan khawatir kepadaNya. Lalu sang hamba menjadi bersinar. Dada menjadi lapang dan wajah menjadi berseri-seri.

Beruntunglah orang yang bertasbih, sementara orang lain tertidur lelap. Ia sematkan suatu keinginan diantara tulang rusuk sehingga ketenangan dan kekhusyukan meliputinya berdzikir kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala dengan bercucuran air mata dan bercahayalah air mata itu di esok hari sebagai menerang jalan menuju padang mahsyar karena bersujud kepada Allah di malam yang menakjubkan. Beruntunglah kita!

Jumat, 09 September 2011

AKU DIMAKAMKAN HARI INI


Aku Dimakamkan Hari Ini
Perlahan, tubuhku ditutup tanah,
perlahan, semua pergi meninggalkanku,

masih terdengar jelas langkah langkah terakhir mereka
aku sendirian, di tempat gelap yang tak pernah terbayang,
sendiri, menunggu keputusan...

Istri, belahan hati, belahan jiwa pun pergi,
Anak, yang di tubuhnya darahku mengalir, tak juga tinggal,
Apatah lagi sekedar tangan kanan, kawan dekat,
rekan bisnis, atau orang-orang lain,
aku bukan siapa-siapa lagi bagi mereka.

Istriku menangis, sangat pedih, aku pun demikian,
Anakku menangis, tak kalah sedih, dan aku juga,

Tangan kananku menghibur mereka,
kawan dekatku berkirim bunga dan ucapan,
tetapi aku tetap sendiri, disini,
menunggu perhitungan...

Menyesal sudah tak mungkin,
Tobat tak lagi dianggap,
dan ma'af pun tak bakal didengar,
aku benar-benar harus sendiri...

Tuhanku,
(entah dari mana kekuatan itu datang,
setelah sekian lama aku tak lagi dekat dengan-Nya),

jika kau beri aku satu lagi kesempatan,
jika kau pinjamkan lagi beberapa hari milik-Mu,
beberapa hari saja...

Aku harus berkeliling, memohon ma'af pada mereka,
yang selama ini telah merasakan zalimku,
yang selama ini sengsara karena aku,
yang tertindas dalam kuasaku.
yang selama ini telah aku sakiti hati nya
yang selama ini telah aku bohongi

Aku harus kembalikan, semua harta kotor ini,
yang kukumpulkan dengan wajah gembira,
yang kukuras dari sumber yang tak jelas,
yang kumakan, bahkan yang kutelan.

Aku harus tuntaskan janji janji palsu yg sering ku umbar dulu

Dan Tuhan,
beri lagi aku beberapa hari milik-Mu,
untuk berbakti kepada ayah dan ibu tercinta,
teringat kata kata kasar dan keras yg menyakitkan hati mereka,
maafkan aku ayah dan ibu,
mengapa tak kusadari betapa besar kasih sayang mu

beri juga aku waktu,
untuk berkumpul dengan istri dan anakku,
untuk sungguh sungguh beramal soleh,

Aku sungguh ingin bersujud dihadap-Mu,
bersama mereka...
begitu sesal diri ini
karena hari hari telah berlalu tanpa makna
penuh kesia sia an
kesenangan yg pernah kuraih dulu, tak ada artinya
sama sekali mengapa ku sia sia saja,
waktu hidup yg hanya sekali itu
andai ku bisa putar ulang waktu itu...

Aku dimakamkan hari ini,
dan semua menjadi tak terma'afkan,
dan semua menjadi terlambat,
dan aku harus sendiri,
untuk waktu yang tak terbayangkan...

BILA TUHAN


Bila Tuhan

Bila Tuhan cepat mengabulkan Doamu,
Maka DIA Menyayangimu

Bila DIA lambat Mengabulkan doamu,
Maka DIA Ingin Mengujimu,

Bila DIA Tidak Memgabulkan Doamu,
Maka Dia Merancang Sesuatu Yang lebih Baik Untukmu

Oleh karena itu,
Senantiasalah Bersangka Baik Pada ALLAH
Dalam Keadaan apapun

Kamis, 08 September 2011

KARUNIA YANG INDAH


'Dan katakanlah, 'Ya Tuhanku berikanlah ampun dan berilah rahmat dan Engkau pemberi rahmat yang paling baik.' (QS. al_mu'minun: 118).

Di dalam hidup ini terkadang kita menerima karunia Allah dengan tidak terduga. Ada seorang teman yang bertutur pada saya, Suatu hari bahwa dirinya sedang berada di ruang tunggu dokter untuk periksa kesehatan sambil menunggu giliran diperiksa tergeletak sebuah buku yang berjudul 'Menjadi Suami Yang Baik' Tiba-tiba ada seorang perempuan muda mengajak berkenalan. Dari perkenalan itu akhirnya mereka menikah. Belakangan ia tahu bahwa istrinya jatuh cinta karena buku yang dibacanya. Alasan istrinya sangat sederhana, 'lelaki itu belum menjadi seorang suami tetapi sudah berusaha untuk menjadi suami yang baik berarti di laki-laki yang baik.'

Dirinya mengaku sesungguhnya sangat berterima kasih kepada Pak Dokter- mungkin juga perawatnya yang menyediakan buku itu diruang tunggu sebab sampai sekarang istrinya tidak tahu bahwa buku itu sebenarnya adalah buku yang disediakan diruang tunggu bukan miliknya.

Ajaib memang, namun begitulah cara Allah Subhanahu Wa Ta'ala penuh misteri dalam melimpahkan karuniaNya yang indah. Karunia itu hadir disaat kita tidak duga dan ditempat yang tidak disangka, bisa hadir dimana saja dan kapan saja tetapi ada satu yang hal tidak bisa dipungkiri yaitu karunia Allah akan selalu hadir kepada orang yang gemar berbuat baik bagi sesamanya.

Kamis, 19 Mei 2011

PETISI KEPADA RAJA NEGERI KERA


Rakyat kera sedang membaca petisi

PENGANTAR
Konon di abad ke 23 kelak (Wallahualam), hewanpun akan secerdas manusia. Tapi karena mereka baru merdeka, para pemimpin negeri kera yang berasal dari kera duafa sangat rakus. Mereka sibuk memenuhi pundi-pundi diri, keluarga dan kroninya.

Berikut surat seekor kera terhadap rajanya. Moga bermanfaat.

Aku datang padamu bawa seribu berita.
Tentang keluhan mereka yang menderita.
Tentang Mereka yang hidupnya dinista,
dan tentang mereka yang terlunta-lunta.

Aku datang padamu mengambarkan aparat yang dusta,
aku akan sampaikan tentang protes rakyatmu berjuta,
aku akan datang padamu bawa protes hutan yang rata,
dan akupun akan menjumpaimu dengan doa dan airmata.

Aku berharap dihatimu masih ada secuil rasa cinta,
aku berdoa semoga nuranimu tidak dibutakan harta.
Aku berharap pembisikmu jangan dipercaya serta merta,
Supaya diakherat engkau tidak merangkak bagai hewan melata.

Baginda....
Kini jalan-jalan dinegeri kami berlubang dan penuh luka.
Tambal sulam yang dibuat tidak bagus dan sesuka-suka.
Sebahagian besar uangnya pergi ke kantong mereka,
sedang ban dan mesin kendaraan kami rengkah-rengkah.
Gedung-gedung yang dibuat sangat mahal hancur oleh gempa,
Irigasi yang dibuat dengan hutang luar negeri tersapu oleh bah.
Peralatan yang dibeli dengan pajak rakyat menumpuk ditempat sampah.
Sedangkan engkau sibuk kesana kemari umbarkan sukses menepuk dada.

Tahukah engkau...
Hutan hujan rimbun pemberian Tuhan kini semua telah habis,
tidak ada lagi sarang binatang melata dan burung seperti belibis.

Hujan yang datang membuat sungai-sungai meluap dan bukitpun terbis.
Dan sawah dan ladangpun hancur, sedang yang tersisa pada petani hanyalah tangis.

Itukah balasanmu terhadap trilyunan pajak kendaraan yang kami bayarkan?

Pupuk yang mahal harus kami beli atas pupuk alami yang kami tinggalkan?

Sedangkan bagi rakyat pemimpin hendaknya bukan menjadi beban,
tetapi membawa mereka pada kesejahteraan.

Baginda....
Mengapa engkau biarkan para tenaga kera wanita teraniaya,
padahal mereka pergi karena engkau tak becus buat lapangan kerja.
Karena mental yang terbentuk bukan pelayan namun menganggap diri raja.

Milyaran dollar uang yang mereka kirimkan hanya kau anggap remeh dan kecil saja.
Masihkan engkau menganggap dirimu berhasil,
sedangkan penderitaan dan air mata terus mengalir ditengah orang kecil.
Untuk bayar hutang pupuk pun petani harus mencicil,
dan terhadap keberhasilan rakyat berwiraswasta, aparatmu dibawah selalu usil.

Baginda....
Mengapa tiada secuilpun rasa takut pada Tuhan bersemayam didada,
Tidak gemetar dengan peringatan tentang lautan api neraka yang menggelora,
tak takut daging dan tulang akan tercerai berai dihantam malaikat dengan gada.
Sungguh engkau telah begitu takabbur dan tergoda.

Baginda....
cepatlah sadar sebelum Tuhan murka,
dan sang maut mencabut nyawa para pendurhaka.

♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣
♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣

▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬

POLIGAMI



Pria Pemberani berpoligami

Inilah madah seorang insan,
tentang perkara sepanjang zaman,
kalau dibahas bikin tak nyaman,
menjadi olokan sesama teman.

Poligami terkenal nama sebutan,
ada sembunyi ada yang pamitan,
menjadi sumber godaan syaitan,
Tatkala suami jadi rebutan.

Kalaulah memang bisa adilkan,
bersyukur tentu orang dapatkan,
tetapi susah untuk lakukan,
rebutan selalu yang dikerjakan.

hai...hai...
Kalau lelaki bicara ini,
menoleh dulu kesana sini,
biar tidak didengar bini,
kepala benjol sebesar kuwini.

Ada juga yang sok berani,
pastilah banyak tak disenangi,
padahal dirumah tidak begini,
takutnya...sungguh si suami.

Ada yang anggap sebagai seni,
mumpung hidup dang dijalani,
kalaulah sudah ditelan bumi,
tak mungkin bisa berpoligami.

Kata ini dibenci wanita,
menjadi sumber datang sengketa.
membuat perang kata-kata,
atau mengalir air mata.

Kaum wanita pasti tak suka,
walau ditutup hati yang duka,
kadang berpura-pura tak luka,
padahal hancur batin mereka.

Lahir pula buruk sangka,
omongan dukun sangat disuka,
banyaklah kerja diterka-terka,
membuat suasana bagai neraka.

Kaum lelaki memakai dalil,
agama boleh kalaulah adil,
tapi wanita akan menjebil,
karena yang cantik pasti diambil.

Apalagi sudah bermobil,
berdasi pula pabila tampil,
gaya elegan tak lagi dekil,
banyak yang naksir tinggal diambil.

Hai...hai, kaum lelaki mari terpanggil,
poligami bukanlah kecil,
kalau tak dapat berbuat adil,
pastilah susah didepan Izrail.

Baiknya banyak bertanya dulu,
jangan terabas tak pandang bulu,
takutnya nanti berakhir pilu,
nangis sendiri dimalam dalu.

Sekarang bukan zaman dahulu,
perempuannya nurut selalu,
kalau hatinya tersayat sembilu,
nyawapun akan bisa berlalu.

Kalaulah tidak begitu perlu,
ataukah sudah siapkan malu,
suara miring bak angin lalu,
silahkan saja jadi pelaku.

Fikirlah betul sebelum bertindak,
kalau tak benar korbannya anak,
yang sudah ada kan jadi retak,
semua kan bubar dengan serentak.

Tegaklah diri sebagai bapak,
supaya benar posisi letak,
supaya kelak jangan tersentak,
setelah tua anak memberontak.

Janganlah malas memutar otak,
karena dua pundinya kotak,
sesuai perlu nafkah ditetak,
supaya keluarga jangan retak.

Bagi mereka yang sudah jadi,
bekerja keraslah petang dan pagi,
jagalah betul baiknya budi,
supaya kuat himpunan lidi.

Perlulah pula banyak ibadah,
beristri banyak sungguh tak mudah,
beristri satu sering berbeda,
apalah lagi jumlahnya ganda.

Madahku berhenti sampai disini,
pendapat pribadi sebagai seni,
kuakui bukan pria berani,
tuk jalani hidup berpoligami.

♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣
♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣

▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬